PUISI


Segenggam Asa


Ada yang kurang memang
Dalam kesendirianku kini
Pagiku kini tak seriang kemarin
Saat suaramu masih kudengar
Angin malampun tau...
Dingin memang tanpamu...
Bintangpun enggan keluar...
Kosong...langit bagai mati

Saat mentari kembali...
Hangat jiwa kini kurasa...
Tolong...
Cairkan...kebekuan hati ini...

Sahabat..
Sepi kini memang milik-ku..
Milikmu, milik kita
Tapi bukan untuk selamanya
 Jangan berhenti kawan...
Jalan masih panjang...
Segenggam asa...
Mesti kau raih...

Kini atau kelak ...
Engkau pasti dapat...
Mengejar semua cita...
Impian..yang engkau impikan


====================================================

Satu Sorak Merdeka!!!!
Jauh diujung horizon, di seberang tanpa tepi 
Bersenandung kenangan manis di gubahan notasi
Di balik lengkung pelangi, di atap bumi pertiwi
Terserak mimpi di ritme petikan mentari pagi
Walau daulat dunia ancam kibar dwi-warna mati
Dihentak juang berkumandang simfoni
Tersisa satu sorak merdeka dari ratus dimensi
Satu tonggak yang ‘kan kita ubah jadi sejuta pilar abadi
Sekadar Eufemisme
Menunggu jatuh bintang
dari kedua matamu
di sudut kafe itu,
tapi rupanya
tatap tertukar gagap
ketika jabat melantun terbata bersama ucap.
Dan disana, aku menjelma ironi bisu,
sengketa nuansa biru-kelabu.
"Selamat malam pangeran tanpa putri",
ucap angin membahasakan langkahmu yang perlahan pergi.
Terimakasih telah kau ijinkan aku sejenak mengagumi,
meski lantas keberanianku tenggelam dalam secangkir kopi.
Dan lalu, kubiarkan jarum di arloji melucuti waktuku sendiri.
Kata Orang Indonesia Merdeka
dikabarkan oleh angin kepada bulan, bintang dan matahari
Indonesia Merdeka ! !
bulan tersenyum dengan penuh purnama
bintang tertawa dengan kerlipan cahayanya
matahari gembira menghangatkan nusantara
gegap gempita,
sebagai ungkapan bahagia
disampaikan oleh angin kepada camar, elang, dan rajawali
burung garuda membebaskan negeri ini
camar dan elang menari di angkasa
rajawali melengking,
keluarkan suara semua,
semuanya bersuka ria
dibisikkan pula oleh angin kepada manusia,
yaitu aku
aku tersenyum dingin
rasa sedih mengalahkan rasa bahagia
temanku pejuang banyak yang mati
temanku kini banyak juga yang lupa akan sebuah arti MERDEKA,
kata yang penuh makna
dia tak percaya, kita sudah merdeka
akankan pengorbanan mereka sia-sia?
Aku memberi hormat padamu....
Wahai ibu pertiwi Yang telah menaungi rakyatmu di atas bumi ini
Kau tetap tanah air ku....
Tanah air kelahiranku
Kau tetap bangsaku.....
Bangsa kebanggaanku
Kau tetap negeriku......
Negeri tumpah darahku
kau adalah Indonesiaku

"Merdeka!!"