• GTA INDONESIA

    Setelah 5 tahun merantau, Ucok akhirnya mudik ke kampung halaman nya, bertemu keluarga, dan Gang nya, petualangan Ucok di Jawa pun dimulai, GTA ini dimodifikasi dari GTA San Andreas, bernuansa Indonesia, ditambahkan juga ratusan...

    Read More
  • Nitro Pro 8 (32bit)

    Nitro adalah software untuk convert PDF. cara instalnya...

    Read More
  • Musikalisasi Puisi

    Ini adalah puisi yang cocok untuk dimusikalisasi yaitu berjudul rindu sahabat karya WS. Rendra...

    Read More

Rabu, 08 Oktober 2014

Puisi yang cocok untuk dimusikalisasi

Rindu Sahabat
Karya W.S Rendra

Malam yang sunyi ini.
Kini ku sendiri, tanpa ada sahabat disampingku saat ini.
Tapi ku hadapi semua rintangan ini.
Walau hati ku sepi tak ada yang menemani.

Hari demi hari yang akan aku lewati.
Kini kau telah pergi meningalkan ku sendiri.
Pergi jauh merantau ke negeri orang.
Kuharap kau tak melupakanku.

Aku merindukanmu, oh sahabat
Kuharap engkau kembali kesini lagi
Aku ingin kita bersama lagi
Berkumpul kembali Tuk hadapi hari hari
Hanya potret dirimulah,
Yang bisa obati rindu ku saat ini
Kumohon sahabat,datang kembali lagi.

Di malam sunyi ini, ku merasa seakan ku tak berdaya
ku butuh sahabat yang bisa temani malam ku yang sepi ini
Aku rindu sosok dirimu yang begitu ceria..
Aku berharap bisa bertemu dirimu lagi.

Nada dari puisi ini bisa memakai nada di bawah ini


Jumat, 12 September 2014

Masa Pra Aksara



  Masa pra aksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan hidup pada masa pra akrasa adalah manusia purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia mengetahui tulisan.

Zaman pra aksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi pada abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mengenal tulisan.Hal ini dapat diketahui dari batu bertulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
          

1. Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan arkeologi

Zaman pra akrasa berdasarkan penggalian arkelogi, dapat dibagi menjadi dua zaman sebagai berikut
A. ZAMAN BATU

Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu atau tulang. Dari zaman peninggalan zaman batu tersebut , maka zaman batu dibedakan menjadi tiga periode sebagai berikut
1) Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Zaman batu tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana.
2) Zaman batu madya (Mesolithikum)
Zaman batu madya merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua
3) Zaman batu muda (Neolithikum)
Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Perkembangan zaman logam di indonesia berbeda dengan yang ada di eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami tiga pembagian zaman yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, zaman besi. Sedangkan di Indonesia Khususnya di Asia tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan.

1) Keberadaan manusia
    
Penelitian khusus tentang fosil manusia purba (Palaeoanthropologi) di Indonesia di bagi menjadi tiga tahapan, yaitu 
A. Tahun 1889-1909 oleh Dr.Eugene Dubois
B. Tahun 1931-1941 oleh Ter Haar,  Oppenoorth, dan Von Koeningswald
C. Tahun 1952-Sekarang.

Ada beberapa jenis manusia purba di Indonesia, yaitu sebagai berikut

A) Meganthropus
Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia paling primitif yang penah ditemukan di Indonesia oleh Von Koeningswald tahun 1936 dan 1941 di formasi Pucangan, Sangiran. Fosil yang ditemukan tersebut berupa rahang manusia purba yang berukuran besar
B) Pithecanthropus Erectus
Fosil pithecanthropus adalah fosil manusia yang banyak ditemukan di Indonesia, yaitu di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan dan Ngandong. Bentuk tubuh Pithecanthropus tidak setegap Meganthropus. Tingginya kira-kira 165-180 cm.
C) Homo
Homo Sapiens Wajak I ditemukan dekat Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten tahun 1889, terdiri atas tengkorak, termasuk fragmen rahang bawah, dan beberapa buah ruas leher.
Homo Sapiens Wajak II ditemukan oleh Dubois tahun 1890 di tempat yang sama. Terdiri atas fragmen-fragmen tulang tengkorak, rahang atas dan bawah, serta tulang paha dan tulang kering.